Jumat, 13 Februari 2009

Privatisasi Masalah Lingkungan Hidup

lingkungan

“Privatisasi masalah lingkungan hidup”, artinya masalah lingkungan hidup terjadi karena terkait dengan gaya hidup individual। Oleh karenanya, penanganan masalah lingkungan hidup harus dilakukan pada tingkat individu. Manusia mempunyai budaya yang berbeda-beda, terdapat perbedaan pula dalam memandang lingkungannya, perbedaan pandangan juga dipengaruhi oleh agamanya, tingkat ekonominya, asal daerahnya serta pendidikannya. Perbedaan pada hal-hal tersebut membuat tanggung jawab individual terhadap lingkungannya berbeda. Tanggung jawab individual ini seharusnya membawa kita mengubah perilaku dan gaya hidup sehari-hari walaupun hal ini sulit dilakukan karena manusia sudah terbiasa dan menikmati dengan berbagai kemudahan yang sebenaranya mengorbankan alam, sebagai contoh kita sudah terbiasa menggunakan kendaraan yang menghasilkan emisi gas buang padahal kita tahu bahwa emisi gas buang tersebut pada konsentrasi tertentu akan membahayakan bagi kehidupan manusia. Jika kita sadar akan lingkungan, maka kita akan melakukan penanaman pohon yang dapat menyerap gas buang dari kendaraan yang kita gunakan. Setiap orang menginginkan kehidupan yang nyaman bagi dirinya sendiri, maka etika lingkungan individual inilah yang seharusnya dikedepankan. Sifat egoisme dapat bersifat positif yang mendorong orang untuk berbuat peduli lingkungan karena perbuatan itu menguntungkan dirinya. Etika lingkungan global merupakan kepedulian bersama-sama dan berkembang untuk mengatasi degradasi lingkungan yang semakin serius.Perubahan hidup yang seharusnya dilakukan oleh manusia adalah dimulai dengan menumbuhkan kesadaran individual untuk hidup beretika, meningkatkan rasa memiliki dan cara bertindak yang bijak dalam hidup ada baiknya manusia melakukan seperti yang dikemukakan oleh Aa Gym, yaitu : mulailah dari diri sendiri, mulailah dari hal yang sederhana, dan dimulailah dari sekarang dalam mengatasi masalah lingkungan. Konsep lain yang perlu dilakukan juga adalah Atur Diri Sendiri yang dikemukakan oleh Otto Soemarwoto. Perubahan hidup seperti: rasa tanggung jawab, solidaritas kosmik, kasih sayang dan kepedulian terhadap alam, tidak merusak, hidup sederhana dan selaras dengan alam, keadilan, demokrasi, integritas moral. (Nurudin Diding Somantri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar